Refleksi: Guru, pahlawan tanpa tanda
jasa??
Widyaiswara
Dalam Damba
Karya:
Nor Istiqomah
Berjejal di bis tak kau keluhkan
Berdesak di angkutan pun kau relakan
Mendung, gerimis, hingga hujan pun kau
tebas
Panas, terik, hingga sengangar pun kau
tegar
Pak Guru
Teladanmu bukan basa basi, Senyummu
bukan imitasi
Semangatmu sungguh penuh kreasi, Pun
cara mengajarmu selalu berinovasi
Hanya 6 kelas, jiwamu seolah 6 belas
Begitu lapang dan tenang
Hanya 10 murid dalam kelas berlubang
Hatimu seolah rapat dan menentramkan
Kelas berdinding tak beratap, tak jua
membuat semangatmu kolap
Susah, gundah, galau, duka, marah,
sedih, sakit hati, tak segan kami bagi
Namun sedikitpun kau lara tak pernah
kentara
Bu Guru
Kau merubah semuanya, perlahan tapi
pasti
Mengajarkan dengan sabar, tanpa
pernah berkata kasar
Tak hanya teori, tapi juga realisasi
Kami mulai mengenal aksara, Kami
mulai menilik angka
Merangkai kata, memahami makna,
mencipta karya
Sungguh mulia
Kau ajarkan kami membaca dan menulis
Kau kenalkan kami akan bangsa,
negara, dan dunia
Kau didik kami pentingnya nasionalis
dan patriotis
Kau pandu kami untuk tidak egois dan
apatis
Kau bekali kami etika dan perangai
yang baik
Dan kau selalu menasihatkan
kejujuran, memaafkan, dan berterima kasih
Sungguh engkau guru kami yang terbaik
Setidaknya dalam imajinasi bangsa
Yang merindukan kembalinya widyaiswara
Pahlawan negara tanpa tanda jasa#dipublikasikan dalam lomba puisi memperingati hari guru