Haluuuu ada yang minat beasiswa..? Studi lanjut ataupun shortcourse.. Yuk simak situs-situs berikut.. Cekidot..
Mohon disebar jika ada yg membutuhkan 🙏
1. Australia Award Scholarship (http://australiaawardsindo.or.id)
2. LPDP Scholarship (http://www.beasiswalpdp.org/index.html)
3. DIKTI Scholarship
a. Dalam Negeri (http://www.beasiswa.dikti.go.id/dn/)
b. Luar Negeri (http://beasiswa.dikti.go.id/ln/)
4. Turkey Government Scholarship (http://www.turkiyeburslari.gov.tr/index.php/en)
5. General Cultural Scholarship India (http://www.iccrindia.net/gereralscheme.html)
6. USA Government Scholarship
a. (http://www.aminef.or.id/index.php)
b. (http://www.iief.or.id)
7. Netherland Government Scholarship (http://www.nesoindonesia.or.id/beasiswa)
8. Korean Government Scholarship (http://www.niied.go.kr/eng/contents.do?contentsNo=78&menuNo=349)
9. Belgium Government Scholarship (http://www.vliruos.be/4273.aspx)
10. Israel Government Scholarship (http://www.mfa.gov.il/mfa/abouttheministry/departments/pages/scholarships%20offered%20by%20the%20israeli%20government%20to.aspx)
11. Sciences Po France (http://formation.sciences-po.fr/en/contenu/the-emile-boutmy-scholarship)
12. Utrecht University Netherland (http://www.uu.nl/university/international-
students/en/financialmatters/grantsandscholarships/Pages/utrechtexcellencescholarships.aspx)
13. Prasetya Mulya Business School Indonesia (http://www.pmbs.ac.id/s2/scholarship.php?lang=ENG)
14. Brunei Darussalam Government Scholarship (http://www.mofat.gov.bn/index.php/announcement)
15. Monbugakusho Scholarship Japan (http://www.id.emb-japan.go.jp/sch.html)
16. Paramadina University Master Fellowship Indonesia (https://gradschool.paramadina.ac.id/in/graduate-school-fellowship/paramadina-medco-fellowship-2013.html)
17. PPM School of Management Indonesia (http://ppm-manajemen.ac.id/beasiswa-penuh-s2-mm-reguler/)
18. University of Twente Netherland (http://www.utwente.nl/internationalstudents/scholarshipsandgrants/all/uts/)
19. Sweden Government Scholarship (http://www.studyinsweden.se/Scholarships/)
20. Chinese Government Scholarship (http://www.csc.edu.cn/laihua/scholarshipdetailen.aspx?cid=97&id=1422)
21. Taiwan Government Scholarship (http://www.studyintaiwan.org/taiwan_scholarships.html)
22. United Kingdom Government SCholarship (http://www.chevening.org/indonesia/)
23. Panasonic Scholarship Japan (http://panasonic.net/citizenship/scholarships/pso/requirements/)
24. Ancora Foundation Scholarship (http://ancorafoundation.com)
25. Asian Public Intellectuals Fellowship Japan (http://www.api-fellowships.org/body/)
26. AUN/SEED-Net Scholarship (http://www.seed-net.org/index.php)
27. Art Asia Major Scholarship Korea National University of Arts (http://eng.karts.ac.kr:81/karts/board/list.jsp?
c_no=003013002&bt_no=123&page=1&b_category=&b_categoryimg=&searchSelect=&keyword=&divisionSelect=&engNotice=engNotice)
28. Ritsumeikan Asia Pacific University Japan (http://www.apu.ac.jp/home/life/index.php?content_id=30)
29. Seoul National University Korea (http://en.snu.ac.kr/apply/graduate/scholarships/before-application)
30. DIKTIS Overseas Scholarship (http://www.pendis.kemenag.go.id/beasiswaln/)
31. Honjo International Scholarship Foundation Japan (http://hisf.or.jp/english/sch-f/)
32. IDB Merit Scholarship Programme for High Technology (http://www.isdb.org/irj/portal/anonymous?NavigationTarget=navurl://c28c70fde436815fcff1257ef5982a08)
33. International HIV & Drug Use Fellowship USA (http://www.iasociety.org/fellowship.aspx)
34. Nitori International Scholarship Foundation Japan (http://www.nitori-shougakuzaidan.com/en/)
35. School of Government and Public Policy Indonesia (http://sgpp.ac.id/pages/financial-conditions)
36. Inpex Scholarship Foundation Japan
37. Asia University Taiwan (http://ciae.asia.edu.tw/AdmissionsScholarship.html)
38. Macquaire University Australia (http://www.mq.edu.au/future_students/international/scholarships_and_awards/macquarie_university_international_scholarships/)
#semoga bermanfaat.. catatan kecil perjalanan hidup, informasi sekitar kehidupan kampus, lingkungan kerja, hobi, passion, juga tentang rasa
Rabu, 24 Desember 2014
Senin, 22 Desember 2014
menarik ^^
INTRACYTOPLASMIC SPERM INJECTION (ICSI)
Sudah pernah mendengar istilah intracytoplasmic sperm injection? hmm ya kedengarannya keren sekali ya. betul sekali yang berbau keren selalusaja berkaitan dengan teknologi. Intracytoplasmic sperm injection atau ICSI adalah suatu teknologi atau teknik fertilisasi invitro sebagai salah satu solusi untuk kasus infertilitas. nah bagaimana tekniknya? kita simak yuuk lebih lengkap di link berikut, selamat membaca
http://www.ucsfivf.org/ucsf-icsi.htm
Selasa, 16 Desember 2014
dari kita untuk kita
SISTEM CERNA KITA
Sebagai manusia aktifitas mencerna
merupakan aktifitas primer dalam rangka mendapatkan energi. Energi adalah
produk metabolisme tubuh dengan bahan bakar nutrisi. Peristiwa intake makanan,
proses yang terjadi dalam tubuh, respon tubuh atau metabolisme bahan makanan
hingga pengeluaran sisa yang tidak dicerna diperankan oleh organ-organ pencernaan seperti gambar berikut.
sumber: http://ningsuwarsih-undip.blogspot.com/2013/12/sistem-gastrointestinal-sistem.html
Suatu aktifitas mencerna diperankan oleh beberapa
organ terkait yang memiliki struktur dan fungsi khusus, seperti pada gambar di atas. Kegagalan atau
terjadinya disfungsi pada salah satu organ pencernaan mengakibatkan
aktifitasnya terganggu. Gangguan pencernaan ini dapat muncul dari perubahan
struktur maupun fungsi salah satu organ atau beberapa organ yang saling
terkait. Pembahasan mengenai gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan dibahas pada postingan lainnya ya..
Hidup sehat yuk
EDUKASI HIDUP SEHAT ALA SLOW FOOD*
Perlahan
tapi pasti tradisi makanan tradisional di dunia mulai musnah tergerus
globalisasi makanan modern serba fast food. Perlu disadari, bahwa pola
makanan adalah bagian dari gaya hidup keseharian. Lalu, pola makan seperti
apakah yang sebaiknya dipilih dalam kehidupan sehari-hari kita?
Fast
food ciptakan budaya makan buruk dan merugikan
Masyarakat
Indonesia tanpa sadar sebagian besar telah menjadi penikmat pola makan
amburadul serta fast food. Berbagai resto, supermarket dan waralaba penyedia
fast food telah menjamur diberbagai sudut kota. Murah, lezat dengan beragam
menu pilihan serta mudah dijangkau membuat fast food semakin digandrungi banyak
orang. Mengira fast food sebagai makanan modern membuat banyak anak-anak
Indonesia merasa modern dan gaul ketika memasuki resto cepat saji ala amerika.
Ada rasa bangga jika sudah mencicipi makanan cepat saji dari nama-nama restoran
tingkat internasional.
Fast
food yakni sejenis makanan dari bahan baku daging dan sayuran yang dibekukan
dan disajikan dengan cepat dan instan-dianggap mampu memnuhi tuntutan aktivitas
manusia modern yang membutuhkan hal serba cepat dan maunya serba instan. Semua
dilakukan untuk mengejar waktu. Dengan anggapan time is money, manusia modern
memberikan nilai plus untuk fast food sebagai santapan sehari-hari. Fast food
sangat praktis, sehingga kebutuhan makan dengan fast food hanyalah untuk
mengusir rasa lapar yang hemat waktu.
Maraknya
gerak fast food diseluruh negara memaksa dunia menerapkan sistem pertanian
monokultur. Sesuai tuntutan industri fast food untuk memasok bahan baku yang
seragam, cepat dan instant. Misalnya, bahan baku fried chicken dari ayam boiler
yang disuntik hormon dan formula khusus agar cepat besar dan berdaging. Atau
bahan baku potato stick dari kentang yang bibitnya hasil rekaya genetika dangan
penggunaan pupuk dan peptisida yang tidak ramah lingkungan dan mengancam
ekosistem alam, lambat laun industri fast food pun memaksa penduduk dunia untuk
menyantap makanan seragam dan menyingkirkan makanan-makanan lokal seperti gethuk
dan ayam kampung.
Banyak
penelitian yang dilakukan terhadap fast food. Ternyata bahan makanan fast food
sangat tidak bersahabat dengan tubuh. Pada umumnya makanan fast food mengandung
banyak lemak jenuh, lemak trans, tinggi kalori, berlimpah gula, bahkan royal
dengan tambahan food addtives untuk menjadikan warna, tekstur dan cita rasa
yang menggugah selera. Karena nyaris tidak menyumbangkan nutrisi, fast food
dikelompokkan sebagai junk food (makanan sampah). Metabolisme tubuhpun
terbebani karena dipaksa bekerja berat mencerna zat-zat sampah tak berguna
tersebut. Tak heran bila volume penduduk pengidap diabetes, hipertensi,
penyakit jantung, stroke, osteoporosis dan obesitas semakin meningkat. Apalagi
jika fast food disantap terburu-buru. Ritual makan dengan tenang di tengah
sanak keluarga sembari mengobrol santai dan mengunyah lamban semakin jarang
terjadi.
Semakin
Hidup Sehat, Alami dan Relaks Bersama Slow Food
Taraf
kesehatan penduduk dunia rata-rata menurun setelah kecanduan pola makan fast
food. Hal tersebut meresahkan hati banyak orang. Juga Carlo petrini, seorang
pemerhati hidup sehat asal Italia. Pada tahun 1989 ia mendirikan organisasi slow food, sebagai bentuk nyata
perlawanan terhadap globalisasi fast food. Di Indonesia sendiri organisasi slow
food didirikan pada september 2006 dan dipimpin oleh Gregory Ernoult. Pilihan
slow food dua dekade terakhir ini agaknya mulai menuai buah. Dengan anggota
mencapai 90.000 orang yang tersebar diseluruh dunia, slow yakni sejenis makanan
yang berlawanan dengan cepat saji mulai diprioritaskan sebagai gaya hidup
global.
Semangat
dari gerakan ini adalah untuk menyelamatkan warisan budaya makan yang autentik
diseluruh dunia. Tradisi makan dan makanan tradisional harus terus
dilestarikan. Jangan sampai flora dan fauna lokal dikalahkan oleh fast food.
Jika tidak bisa jadi ayam kampung, gethuk dan beras rojo lele hanya akan
menjadi cerita dikalangan generasi penerus. Selain itu, slow food juga
berdampak panjang terhadap keselamatan lingkungan. Dengan memproduksi tanaman
dan ternak secara ilmiah akan menghindarkan pertanian dari eksploitasi karena
tuntutan industri fast food. Keutuhan benih tanaman pangan alami terjaga.
Keragaman ternak atau unggas lokal terpelihara. Sistem pertanian yang
bersahabat terhadap alam serta kehidupan manusia dan hewan juga terselamatkan.
Dengan sendirinya kesimbangan alampun akan terjaga.
Secara
prinsip, slow food mengajak kita kembali pada ritme makan alami. Sesuai lambang
siput yang digunakan oleh organisasi ini, slow food bukan hanya menekankan
kepada kita untuk menikmati makanan secara lamban dan tenang, tetapi juga
mengharap kita untuk kembali ke dapur dan memasak dengan tenang. Belanja dan
menyimpan lagi sayuran, daging dan bumbu-bumbu alami. Memang terlihat kontras
dengan zaman yang serba cepat ini. Namun melakukan kegiatan memasak dengan
tenang dan tidak terburu-buru ternyata termasuk aktivitas relaksasi (meditation
on moving) yang bisa membantu melepaskan kepenatan pikiran dan jiwa. Kembali
memasak dari bahan-bahan segar alami dan dengn cara alami seperti ibu dan nenek
kita dulu melakukannya.
Dalam
peringatan Hari Pangan pada 16 Oktober 2010 Badan Organisasi Pangan Dunia (FAO)
menyerukan agar penduduk dunia kembali ke pola makan natural menjadi gaya hidup
personal. Nah, bila kita ingin menjadi bagian keluarga dunia yang sehat, slow
food selayaknya menjadi gaya hidup keseharian kita. Tak masalah apakah sebagai
penganut vegetarian atau food combining, yang terpenting dimasak dari
bahan-bahan alami, dimasak secara alami dan dinikmati dengan ritme alami pula.
Mari kita mulai demi kesehatan!
Berikut
langkah-langkah nyata untuk mendapatkan hidup sehat ala slow food:
1. Utamakan bahan makanan
segar
Dapatkan makanan segar langsung dari petani atau
berbelanja di pasar tradisional yang merupakan jalur distribusi terpendek
makanan segar.
2. Lupakan bumbu instan dan
MSG
Untuk menyedapkan masakan, gantilah bumbu instan dan
MSG dengan bahan-bahan seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombai, daun
bawang, seledri, jahe, merica, lengkuas dan minyak wijen.
3. Bumbu Instan segar dan
alami
Untuk menyiasati waktu, kita tidak perlu menggunakan
bumbu instan kemasan. Bumbu-bumbu instan alami bisa disiapkan sendiri sebagai
stok bumbu segar. Bekukan bumbu dalam ice tray, sehingga kita tinggl
menggunakannya sesuai keperluan, tanpa repot harus mengupas dan mengulek dulu.
DAFTAR
PUSTAKA
Ela, Fsy. 2010. 17 oktober. Gaya
hidup slow food. Kedaulatan rakyat. Halaman: 11*Disadur dari Karya Tulis Ilmiah salah satu siswa terbaik Nurfadhillah Sarah Roshidah, Selamat :)
Senin, 15 Desember 2014
Edisi wanita
Wanita Karir: Solusi bukan Tanpa Masalah
Oleh: Nor
Istiqomah
Fenomena
wanita karir sangat merebak sejak isu gender naik ke permukaan, dan hingga kini
masih menimbulkan banyak persepsi. Seorang wanita baik yang sudah menikah
ataupun belum akan lebih bangga jika memiliki pendapatan sendiri, karena
menunjukkan pribadi yang mandiri. Manusia juga sebagai makhluk individu yang
berbeda satu sama lain, memiliki fisik yang berbeda, kondisi, situasi, usaha,
tujuan, bahkan dalam Islam disebutkan rizki manusia itu masing-masing dan sudah
diatur oleh Sang Pemberi Rizki, sehingga berbeda satu sama lain. Kecenderungan
ini membuat manusia sering berpikir hidup itu adalah masalah eksistensi. Sejauh
mana ia dapat menunjukkan prestasinya (terutama dalam dunia kerja), di situ ia
eksis.
Sebenarnya
Islam sudah sangat memuliakan wanita dengan tidak mewajibkannya bekerja
memenuhi kebutuhan keluarga. Namun, banyak kalangan wanita beralasan desakan
ekonomi yang semakin berat, dan keinginan untuk mencari kehidupan yang lebih
baik untuk memilih terjun dalam dunia karir. Pekerjaan memang menggiurkan
karena setiap pekerja berhak mendapatkan uang kompensasi atau disebut gaji yang
tidak sedikit, setidaknya mencukupi kehidupan pribadinya. Tidak salah jika ada
istilah Uang memang hamba yang baik tapi tuhan yang kejam. Ia bisa
diperlakukan untuk apa saja semau yang punya (sebagai hamba), sekaligus juga
menuntut perbuatan yang tak jarang sangat tidak bermoral untuk lebih banyak
mendapatkannya (sebagai tuhan). Ya, secara kasat mata demi uang tentunya setiap
manusia mau bekerja, karena tak dapat dipungkiri bahwa hidup ini butuh uang.
Meski dari lubuk hati yang terdalam tentu ada niat luhur mencari ridlo Allah. Insya
Allah.
Berkarir
bagi seorang wanita kini sudah sangat biasa dan lumrah, bahkan pandangan modern
menganggap sebagai suatu yang wajib. Karir dalam konteks pembicaraan ini
berarti bekerja di luar pekerjaan rumah. Sebenarnya istilah wanita karir bisa
ditujukan pada wanita yang sudah menikah maupun belum. Namun pembicaraan yang
sangat ramai dengan banyak pendapat kontroversial adalah pada wanita karir yang
sudah berumahtangga atau sebut saja istri karir. Dalam Al Quran surat Annisa 34
disebutkan:
Kaum laki-laki
adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian
mereka (kaum laki-laki) atas sebagian wanita, dan karena laki-laki telah menafkahkan
sebagian harta mereka.
Sangat jelas
bahwa suami wajib memberi nafkah kepada istri. Dan tidak ada kewajiban istri
untuk sebaliknya, memberi nafkah kepada suami, atau turut menyokong perekonomian
keluarga. Namun kita tidak lupa dengan ayat Allah surat AnNahl 97:
Barang siapa
yang mengerjakan amal soleh, baik laki-laki maupun perempuan, baik dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya pahala yang
lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.
Ayat tersebut menunjukkan
bahwa manusia baik laki-laki maupun perempuan supaya melakukan amal kebaikan
didunia. Jadi tanpa memandang jenis kelamin, beramal, atau diartikan luas
sebagai bekerja adalah anjuran bagi umat manusia, untuk mencari ridlo Allah.
Ayat ini ditegaskan dengan perintah Allah dalam surat Ar Ro’du ayat 11:
Allah tidak
akan merubah nasib suatu kaum sehingga kaum tersebut merubahnya sendiri.
Jelas sudah
bahwa Allah sangat menganjurkan setiap insan berbuat sesuatu, lebih lagi,
bekerja keras untuk memperbaiki taraf hidupnya. Bahwa doa harus diimbangi
dengan usaha.
Namun
demikian kembali kepada konteks berkarir, secara sosial kultural Indonesia pada
perkembangannya masih mengikuti budaya timur, yaitu wanita cukup di dalam rumah
saja, sebagai bentuk menjaga pandangan, menjaga rumah, dalam arti menjaga harta
suami saat suami pergi; mengurusi pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak,
sudah sesuai dengan ayat Allah surat An Nur ayat 31:
Katakanlah
kepada wanita beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa
tampak darinya...ila akhirihi.
Ditambahkan
lagi dengan ayat 34 surat An Nisa:
Kaum laki-laki
adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian
mereka (kaum laki-laki) atas sebagian wanita, dan karena laki-laki telah menafkahkan
sebagian harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat
kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada oleh karena Allah
telah memelihara mereka... ila akhirihi.
Berkarir
tidak secara jelas dilarang atau diharuskan. Penulis menilai bahwa bekerja bagi
seorang istri diperbolehkan dalam situasi tertentu, demikian juga dapat menjadi
wajib dalam situasi tertentu pula, dan sangat mungkin menjadi tidak boleh atau
sangat tidak dianjurkan pada suatu waktu. Tujuan menjadi pertimbangan
penting sebelum istri memilih untuk berkarir. Tujuan mendapatkan penghasilan
tambahan yang sangat primer harus dipenuhi untuk menyokong perekonomian
keluarga mewajibkan istri mengambil pilihan bekerja di luar rumah. Namun, hal
ini semata membantu suami dengan tetap menjalankan kewajibannya mengasuh anak
dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Meskipun
keputusan bekerja merupakan salah satu usaha untuk mnyelesaikan persoalan
ekonomi keluarga, tapi menjadi wanita karir juga sangat nyata dampak
negatifnya. Karir wanita saat ini sangat mungkin memasuki segmen manapun
termasuk lapangan pekerjaan yang dulu banyak dikerjakan laki-laki. Tak jarang
ditemui montir wanita, satpam wanita, sopir bus juga wanita. Hal ini
menunjukkan bahwa wanita mulai menunjukkan taringnya, bahwa ia tak mau lagi dianggap
lemah. Semangat bekerja pada wanita erat kaitannya dengan gender. Sisi lain,
masuknya wanita dalam dunia kerja menyebabkan terjadinya kompetisi perebutan
lapangan pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. Secara signifikan, hal
ini juga yang menyebabkan meningkatnya angka pengangguran laki-laki. Sangat
ironis jika kemudian timbul budaya istri bekerja dari pagi sampai sore
sedangkan suami diam di rumah.
Dampak
lain jika istri bekerja adalah bisa jadi penghasilan istri melebihi penghasilan
suami. Ini sangat berbahaya, karena akan timbul sifat sok berkuasa pada
si istri. Demikian juga suami akan merasa rendah diri, dan akhirnya hubungan
keluarga tidak lagi harmonis. Dalam kacamata penulis, ini sering terjadi di
dunia artis, dan sudah menjadi rahasia umum dengan berakhir pada perceraian, naudzubillah
min dzalik.
Lantas
bagaimana sebaiknya wanita menyikapinya? Melihat perkembangan wanita karir saat
ini, menjadi penting untuk membuat catatan yang sebaiknya dipertimbangkan
sebelum seorang wanita memutuskan untuk bekerja:
1.
Meminta
izin kepada suami
2.
Pekerjaan
tidak menyita waktu hingga kewajiban istri terhadap suami dan kewajiban ibu
terhadap anak terabaikan
3.
Pekerjaan
tidak melampaui kodrat wanita (seperti montir, tukang batu, dll)
4.
Dapat
menjaga diri, moral dan beretika (sebagai wanita, istri, dan ibu)
Karena tak
dapat dipungkiri bahwa wanita juga diperlukan dunia pekerjaan, seperti profesi
bidan, dokter, pengasuh bayi, guru, pembantu rumah tangga, dll. Untuk itu
sebenarnya ruang gerak wanita sangat luas: dalam kerumahtanggaan, istri adalah
pengelolanya; dalam pendidikan anak, ibu adalah pengasuhnya; pun dalam
pekerjaan luar rumah, wanita sangat berpotensi untuk dapat berkiprah, dengan
tetap mengindahkan syariat dan memahami kodrat.
*pernah diikutkan dalam lomba artikel Wanita muslimah penyelenggara IMM UNS, tapi gagal :)
Langganan:
Postingan (Atom)