Jumat, 26 Februari 2010

pengenalan mikroskop

PRAKTIKUM

PENGENALAN MIKROSKOP

TUJUAN: mempelajari bagian-bagian mikroskop, memahami kegunaannya dan terampil menggunakannya

TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan sistem pencahayaannya mikroskop dibagi menjadi dua yaitu mikroskop optik dan mikroskop bukan optik.

A. Mikroskop optik, mikroskop yang proses perbesaran benda menggunakan cahaya biasa (cahaya tampak). Jenis- jenis mikroskop optik antara lain mikroskop stereo (dissecting microscope), mikroskop majemuk (compound microscope), mikroskop polarisasi, mikroskop fase kontras (phase contrast microscopy) yang menghasilkan gambar 3 dimensi, mikroskop normaski dan mikroskop fluorescence.

1. Mikroskop stereo, Suatu alat dengan lensa obyektif. Lensanya harus berdiameter besar karena diatasnya akan dipasangi system lensa lain yang terpisah dalam posisi parallel dan jalur sinar terpisah untuk mata kanan dan kiri. Mikroskop ini tidak memiliki kondensor, tapi memiliki kedalaman bidang pandang dan jarak kerja yang panjang.

2. Mikroskop majemuk (COMPOUND MICROSCOPE)

Mikroskop majemuk memerlukan kualitas yang tinggi tidak hanya pada obyektif dan bagian mata tapi juga pada kondensor substage.

a. Instrument yang terefleksi cahaya - bagian material

b. Mikroskop cahaya tertransmisi - bagian biologi.

3. Mikroskop polarisasi

Menggunakan cahaya terpolarisasi guna menganalisa struktur yang birefringent. Birefringence - suatu property spesimen yang transparan dengan 2 indeks refraktif yang berbeda pada orientasi yang berbeda untuk membedakan cahaya terpolarisasi ke dalam kedua komponen. Cahaya terpolarisasi, hanya berfluktuasi/bergerak di satu dataran karena polar hanya meneruskan cahaya pada dataran tersebut.

Jika 2 polar diletakkan di atas yang lainnya, arahkan sinar ke atas dan putar relatif terhadap yang lain, akan ada 1 posisi dimana 2 dataran tertransmisi bertemu, yang akan tampak cerah. Pada 900 terhadap orientasi ini, semua cahaya akan berhenti (gelap).

4. Mikroskop fase kontras

Menggunakan retardasi cahaya spesimen untuk menghasilkan perbedaan fase yang dikonversi ke kontras. Fase kontras menggunakan iluminasi bidang terang dengan suatu phase annulus (pada kondensor) dan phase plate (dipasang pada obyektif) pada lintas cahaya.

Aplikasi : spesimen hidup, spesimen yang tidak diwarnai

5. Mikroskop Normaski

Mikroskop Nomarski differential interference contrast (DIC) menggunakan kombinasi system polarisasi dan 2 pelepas sinar khusus untuk menciptakan perbedaan fase di spesimen. Sistem ini dapat menghasilkan image 3 dimensi karena satu sisi spesimen tampak lebih terang dibandingkan yang lain seolah - oleh cahaya jatuh disana dan menghasilkan bayangan (melalui cahaya polarisasi).

6. Mikroskop fluorescence

Mikroskop fluorescence hampir sama dengan mikroskop cahaya biasa dengan tambahan fitur untuk meningkatkan kemampuannya.

•Mikroskop konvensional menggunakan cahaya tampak (400-700 nanometer) untuk iluminasi dan menghasilkan gambar sampel yang diperbesar.

•Mikroskop fluorescence, sebaliknya, menggunakan intensitas cahaya yang lebih tinggi, yang mengeksitasi bagian berpendar pada sampel.

B. Mikroskop bukan optik

Yaitu mikroskop yang memperbesar benda dengan bantuan radiasi panjang gelombang sinar pendek. Contohnya mikroskop sinar- X, mikroskop ion, dan mikroskop elektron. Dari ketiga jenis mikroskop bukan optik, mikroskop elektron paling banyak digunakan. Melalui mikroskop elektron dapat dipelajari pola - pola sel hewan, tumbuhan, dan bakteri. Mikroskop elektron juga digunakan dalam menganalisis hasil industri dan pengontrol hasil produksi.


ALAT DAN BAHAN

1. Mikroskop cahaya monokuler binokuler.

2. Sediaan awetan

CARA KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Mengamati mikroskop dan bagian-bagiannya

3. Mencari bidang penglihatan

a. Tabung dinaikkan menggunakan makrometer (pemutar kasar), sehingga lensa objektif tidak membentur meja atau panggung bila revolver diputar-putar.

b. Lensa objektif di tempatkan pembesaran lemah (4 X atau 10 X) dengan memutar revolver sampai berbunyi klik (posisinya satu poros dengan lensa okuler).

c. Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke belakang.

d. Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, sehingga terlihat lingkaran (lapangan pandang) yang sangat terang di dalam lensa okuler. Mikroskop siap digunakan.

4. Mencari bayangan sediaan

a. Menaikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer, sehingga jarak antara lensa objektif dengan permukaan meja ± 3 cm.

b. Meletakkan sediaan yang akan diamati di tengan-tengah lubang meja benda, menggunakan penjepit sediaan agar tidak tergeser.

c. Memutar makrometer ke belakang sampai penuh (hati-hati), sambil menempatkan roda sediaan tepat di bawah lensa objektif, hingga jarak antara ujung lensa objektif dengan permukaan atas kaca penutup hanya ± 1 mm.

d. Membidik mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke depan searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas.

e. Memutar revolver dan lensa objektif yang sesuai untuk mendapatkan pembesaran yang kuat. Kemudian memainkan fungsi mikrometer secara perlahan dan hati-hati. (Bila menggunakan lensa objektif 100x, maka di atas sediaan perlu ditetesi minyak imersi dahulu).

5. Memelihara Mikroskop

a. Mengangkat dan membawa mikroskop harus selalu dalam posisi tegak, dengan satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga pada dasar atau kakinya.

b. Mencondongkan posisi tabung, cukup dilakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali setelah selesai.

c. Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada satu poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1cm dari atas meja benda.

d. Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermat pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.

e. Membersihkan sisa minyak imersi dengan menggunakan cairan Xilol sesegera mungkin setelah pengamatan dengan menggunakan minyak imersi telah berakhir, dan mengeringkan dengan kain lap yang bersih.

f. Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap yang bersih dari bahan halus (flenel) setiap akan menggunakan mikroskop.

6. Menggambar Hasil

Bentuk mikroskop cahaya digambar dan dituliskan keterangan serta kegunaannya di buku laporan. Hasil pengamatan dengan mikroskop dapat dituangkan dalam bentuk gambar yang dilakukan dengan alat fotografi atau tangan (manual). Gambar yang baik harus dapat menyampaikan ide yang jelas dari suatu struktur yang jelas dari suatu struktur yang nyata sebagaimana tampak hubungan antara bagian-bagian yang diamati. Adapun ciri-ciri gambar yang baik adalah : jelas, mempunyai keterangan yang lengkap, rapi dan cermat. Gambar diatur sedemikian rupa, disertai judul, keterangan pembesaran, biasanya 1 halaman hanya untuk 1-2 gambar saja. Letak keterangan gambar pada sisi yang sama dengan jarak garis penunjuk diusahakan sama dan tidak saling berpotongan. Gambar yang bersih, sederhana, dan ilmiah.


Keterangan :

1. Kaki dasar

2. Lengan

3. Lensa obyektif

4. Lensa okuler

5. Revolver

6. Cermin

7. Kondensor

8. Diafragma

9. Pilar

10. Tabung

11. Meja benda

12. Makrometer

13. Mikrometer

14. Penjepit

15. Kaca penutup

16. Objek gelas



1 komentar:

silakan tinggalkan pesan.. bebas, sopan, dan tidak berbau SARA ya.. nuhun